Payakumbuh || Dalam upaya memperkuat daya saing pendidikan di tengah gelombang revolusi digital, Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh menggelar pelatihan intensif pemrograman dasar (koding) bagi guru-guru terpilih dari beberapa sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan menyambut implementasi penuh Kurikulum Merdeka, di mana koding dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran pilihan untuk membekali murid dengan keterampilan abad ke-21.
Kegiatan ini berlangsung lebih kurang selama tiga bulan ke depannya dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari belajar mandiri, tatap muka (IN dan ON) pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan kegiatan desiminasi di sekolah / gugus kepada teman sejawat, peerteaching / microteaching.
Pada hari Minggu, 28 September 2025 yang bertempat di SMPN 7 Payakumbuh, kegiatan pelatihan ini dibuka langsung secara resmi oleh Kadis Pendidikan Kota Payakumbuh, DR. Dasril, S.Pd, M.Pd.
Beliau menyampaikan bahwa guru-guru yang terpilih dari sekolah merupakan master trainer yang akan memberikan pengimbasan kepada sekolah dan guru-guru lainnya di Kota Payakumbuh karena tidak semua sekolah dan guru yang bisa mengikuti kegiatan tersebut.
Beliau berpesan agar menekuni hal-hal yang baru demi kemajuan di masa datang Pelatihan ini membantu guru-guru memahami dasar-dasar koding dengan cara yang mudah dan menyenangkan, sehingga bisa diterapkan di kelas dan menjadi pembuka pintu baru di dunia pendidikan.
Di samping pelatihan koding, saat ini juga berlangsung pelatihan pembelajaran mendalam (PM) yang juga diikuti oleh guru-guru yang terpilih bersama kepala sekolah.
Seperti sekarang ini, SD Negeri 28 Payakumbuh adalah salah satu peserta untuk pelatihan koding dan pembelajaran mendalam.
Sebagai salah satu peserta, kami bersyukur bisa mendapatkan ilmu-ilmu dan pengetahuan yang baru dari fasilitator yang telah ditunjuk. Khususnya untuk koding, fasilitatornya terdiri dari 3 orang dengan jumlah peserta pelatihan adalah 42 orang.
Dalam prosesnya, peserta koding dibagi menjadi enam kelompok. Pelatihan ini diikuti peserta dengan antusias dan penuh semangat.
Di dalam kelompok peserta saling berbagi dan berkolaborasi dalam memecahkan suatu permasalahan setelah diberikannya materi oleh tim fasilitator yang telah ditunjuk.
Di samping mendapatkan ilmu pengetahuan baru silaturrahmi pun bisa terjalin antara guru, sehingganya kegiatan pelatihan ini menjadi lebih bermakna dan bernilai serta peserta senang dalam kegiatannya.
Manfaat pelatihan ini sangatlah besar. Pertama, guru bisa membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik di dalam kelas dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran dan permainan yang diciptakan.
Kedua, koding melatih logika anak dalam berpikir kritis. Anak yang belajar koding akan lebih pandai menyelesaikan masalah, seperti memecahkan tugas besar menjadi bagian terkecil.
Dan belajar koding ini tidaklah harus memakai perangkat komputer, tetapi bisa dengan permainan atau meyusun puzzle yang diberikan oleh guru dan lainnya.
Dalam dunia digital, etika merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Kita harus berhati-hati dan teliti dalam penggunaan aplikasi agar data diri aman, terciptanya komunikasi yang sehat, dan bermanfaat bagi semua pengguna.
Dengan kejujuran, menghormati priavasi, dan bertanggung jawab, kita semua bisa menciptakan ekosistem digital yang positif.(rdk/rb)









