Padang, — Kiprah Universitas Dharma Andalas (UNIDHA) dalam memajukan ekosistem publikasi ilmiah kembali mendapat pengakuan melalui terpilihnya dua dosen tetap sebagai bagian dari struktur kepengurusan Asosiasi Pengelola Jurnal Indonesia (APJI) Wilayah Sumatera Barat untuk masa bakti 2025–2029.
Adalah Irsyad Shabri, M.Hum., dipercaya menduduki posisi strategis di bidang Kerjasama dan Kemitraan, serta Sularno, M.Kom. ditugaskan untuk menangani aspek Pelatihan dan Sertifikasi. Pelantikan ini dipandang selain sebagai bentuk kepercayaan, juga sebagai pengakuan atas kontribusi UNIDHA dalam menggerakkan budaya akademik yang sehat, produktif, dan sesuai dengan standar ilmiah nasional maupun internasional.
APJI, sebagai organisasi mewadahi para pengelola jurnal ilmiah di Indonesia, memainkan peran sentral dalam mendorong profesionalisme dan etika dalam pengelolaan jurnal.
Melalui struktur kepengurusan daerah seperti di Sumatera Barat, APJI menjalankan mandat untuk melakukan pelatihan, sertifikasi pengelola jurnal, fasilitasi indeksasi, serta menjembatani kolaborasi antar perguruan tinggi dalam peningkatan mutu publikasi ilmiah.
Dengan keterlibatan dua dosen UNIDHA dalam kepengurusan ini, potensi kolaborasi lintas institusi di bidang publikasi ilmiah, diyakini akan semakin terbuka. Dalam jangka panjang, pelantikan ini diharapkan akan membawa manfaat bagi UNIDHA sendiri, baik dalam bentuk peningkatan akreditasi jurnal internal, pengembangan SDM akademik, maupun integrasi UNIDHA dalam jaringan akademik nasional.
Rektor UNIDHA, Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS, menyampaikan rasa bangganya keterlibatan aktif dosen-dosen UNIDHA dalam wadah kelembagaan nasional seperti APJI.“Ini bukan hanya soal posisi struktural, tapi tentang peran aktif dalam membentuk standar dan arah pengelolaan jurnal di wilayah ini. Kami percaya, pelibatan dosen dalam organisasi seperti APJI akan memberi dampak berkelanjutan pada mutu publikasi dan atmosfer akademik kampus secara keseluruhan.
Lebih jauh, pelantikan ini dipandang sebagai momentum untuk memperkuat budaya ilmiah berbasis kolaborasi, keterbukaan, dan peningkatan kualitas riset.
UNIDHA terus mendorong para dosennya untuk tidak hanya berkutat di ruang kelas, tetapi juga aktif berkontribusi di ruang-ruang strategis kelembagaan akademik, baik di tingkat regional maupun nasional.,”Ujarnya.(Zul)