Pemko Payakumbuh Terkesan Melucu, Pendapatan Dinas 1,8 Miliar, Lampu Merah Puluhan Tahun Tak Tertukar

- Editor

Selasa, 1 Juli 2025 - 20:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Payakumbuh, — Kalau sudah memasuki Kota Payakumbuh, tampak pedestrian area di sepanjang Jalan Sudirman dan Soekarno Hatta terbangun dengan baik untuk menunjang aktivitas pejalan kaki di Kota Payakumbuh.

Namun, berbanding terbalik dengan kondisi traffict light atau lampu lalu lintas di Kota Payakumbuh yang berusia sudah puluhan tahun. Tampilannya kuno, kolot, sementara di daerah lain sudah ada lampu merah bertombol untuk pelayanan bagi masyarakatnya.

Salah satu warga, Joni berseloroh menyampaikan kepada media ini, Selasa (1/7/25) kalau Pemerintah Kota Payakumbuh melucu, pendapatan dinasnya besar, lampu merahnya puluhan tahun ndak ditukar.

Ironis, tapi nyata, karena setelah media ini mengonfirmasi kepada pihak terkait, kondisi ini tidak menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Payakumbuh. Dimana Dinas Perhubungan yang menjadi stakeholder dalam urusan ini tidak mendapat anggaran untuk menyediakan lampu lalu lintas yang representatif untuk kota ini. Sementara, pendapatan asli daerah dari Dinas Perhubungan dalam setahun mencapai 1,8 miliar rupiah.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Hadiatul Rahmat kepada media ini, Selasa (1/7) mengakui adanya traffict light sesuai dengan Amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang di dalamnya mengatur agar bagaimana lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan, termasuk pengaturan mengenai prasarana, sarana, dan sumber daya manusia.

Baca Juga :  Muskercab dan Konsolidasi, DPC PPP Kota Payakumbuh Mantapkan Strategi Pemenangan Tahun 2029 Mendatang

“Traffic light atau lampu merah yang terletak disejumlah pertigaan dan perempatan jalan di Kota Payakumbuh saat ini sudah me­ngalami kerusakan. Bahkan ada yang tidak lagi aktif alias rusak berat, sehingga terlihat acap kali kondisi lalulintas semraut,” katanya.

Ketika ditanyakan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk mengganti traffict light yang baru, Hadiatul menyebut untuk 1 titik persimpangan lampu lalu lintas membutuhkan anggaran sekitar 350 juta. Sebenarnya, bila mengandalkan anggaran pendapatan dishub, bisa seluruhnya diganti.

“Kalau jumlah persimpangan yang penting di kota kita ada 5 titik, sejauh ini itu yang butuh lampu lalu lintas yang baru,” ujarnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 tahun 2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, pada Pasal 42 ayat 2 tertulis umur teknisnya adalah maksimal 5 tahun. Sementara itu pada pasal 41 ayat 2 tertulis pemeliharaan berkala dilakukan paling sedikit setiap 6 bulan.

“Selama ini di dinas perhubungan hanya tersedia anggaran pemeliha­raan, makanya kita ka­dang mengganti asesorisnya saja, itupun tidak seluruhnya, seperti mesin controller, lampu aspek, dan instalasi kabel. Kita berharap semoga kedepan kita punya cukup anggaran untuk menjawab keluhan masyarakat ter­sebut,” ungkapnya.

Di sisi lain, dari pantauan media ini, pengendera sepeda motor dan kenderaan roda empat sudah banyak yang mengeluhkan terkait rusak dan ma­tinya Lampu merah dipertigaan dan perempatan jalan di Kota Payakumbuh.

Baca Juga :  Terlibat Program Makan Bergizi Gratis, Pelaku Kuliner Bersyukur Bisa Pekerjakan Warga Sekitar

Seperti diketahui tujuan adanya lampu lalu lintas adalah memfasilitasi persimpangan antara ja­lan utama untuk kenda­raan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder se­hingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin serta mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.

“Lampu merah di kota kita kayaknya sudah tua, beda sama yang di kota lain, kadang sering error sendiri, acap kali orang kecelakaan maupun hampir tabrakan dan ini jelas membahayakan,” kata Robi, salahsatu warga yang melintas di Jalan Sudir­man.

Fitri, warga Kota Payakumbuh yang sangat suka bepergian ini juga menyampaikan bila memasuki suatu daerah perkotaan, orang tentu akan melihat lampu lalu lintasnya. Keberadaan lampu lalu lintas ini umpama mirip sama dengan tugu, menjadi wajah dari tatanan kota.

“Kalau orang masuk kota tentu melihat infrastrukturnya apakah sudah bagus atau belum. ‘Iko nan dek awak lah indak nakah dicaliak do, masa pedestrian areanya baru sementara lampu lalu lintasnya model lamo’, harusnya jadi perhatian pemko ini,” ungkapnya. (*)

Berita Terkait

Polres Payakumbuh Tangkap Pelaku Tindak Pidana Narkotika, Ratusan Gram Ganja Kering Diamankan
“Saya Hanya Punya Ibu”: Jeritan Hati Seorang Anak Bernama Zahira agar Sang Ibu Tak Dideportasi
Anggota DPRD Afviandi, S.Pt., Ucapkan Selamat Hari Tani Nasional 2025
Diduga Edarkan Narkotika Jenis Sabu, Satu Orang Warga Latina Diamankan Polisi
Polres Payakumbuh Kembali Ungkap Kasus Narkotika, Satu Tersangka Diamankan
Wako Payakumbuh Pantau Progres Pembangunan Sejumlah Proyek Infrastruktur
Jelang Muktamar X, PPP Payakumbuh Harap Ketum Baru Bawa Partai Comeback ke Senayan
Sat Reskrim Polres Payakumbuh Amankan Satu Orang Terduga Pencurian Pompa Air

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 13:58 WIB

Polres Payakumbuh Tangkap Pelaku Tindak Pidana Narkotika, Ratusan Gram Ganja Kering Diamankan

Jumat, 26 September 2025 - 13:13 WIB

“Saya Hanya Punya Ibu”: Jeritan Hati Seorang Anak Bernama Zahira agar Sang Ibu Tak Dideportasi

Jumat, 26 September 2025 - 09:36 WIB

Anggota DPRD Afviandi, S.Pt., Ucapkan Selamat Hari Tani Nasional 2025

Jumat, 26 September 2025 - 08:52 WIB

Diduga Edarkan Narkotika Jenis Sabu, Satu Orang Warga Latina Diamankan Polisi

Selasa, 23 September 2025 - 16:44 WIB

Wako Payakumbuh Pantau Progres Pembangunan Sejumlah Proyek Infrastruktur

Berita Terbaru