Payakumbuh – puluhan perwakilan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari Se kota Payakumbuh mendatangi Gedung DPRD Kota Payakumbuh. Mereka menyampaikan aspirasi atas belum dicairkannya honor sejak bulan April 2025, yang berdampak kepada sebanyak 357 guru PAUD se-Kota Payakumbuh.
Meski yang hadir secara langsung adalah perwakilan, namun suara yang mereka bawa mencerminkan keresahan seluruh guru PAUD yang selama empat bulan terakhir terus mengajar tanpa kepastian kapan hak mereka akan dibayarkan.
“Kami hanya ingin hak kami dibayarkan. Sudah empat bulan kami bersabar, dari April sampai Juli ini belum ada kejelasan,” ujar salah satu guru yang hadir.
Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hurisna Jamhur, S.Pd, menjelaskan bahwa kedatangan para guru ini memang dijadwalkan pagi itu karena bertepatan dengan rapat paripurna DPRD, di mana Sekda Kota Payakumbuh, Rida Ananda, juga turut hadir.
“Tadi pagi kami hubungi agar datang ke kantor DPRD, mumpung kami ada acara paripurna. Di sini juga hadir Bapak Sekda Rida Ananda, siapa tahu bisa langsung kita carikan jalan keluar atas permasalahan ini,” terang Hj. Hurisna.
Lebih lanjut, ia menyampaikan sikap tegas DPRD terhadap masalah ini. Menurutnya, tidak ada alasan untuk menunda pembayaran honor guru yang telah mengabdi dengan sepenuh hati.
“Kami mendesak agar honor guru PAUD ini segera dikeluarkan. Ini adalah hak mereka. Negara dan pemerintah daerah tidak boleh lalai terhadap hak tenaga pendidik, terutama mereka yang membentuk fondasi karakter anak sejak dini,” tegas Hj. Hurisna.
DPRD Payakumbuh berkomitmen akan menindaklanjuti hal ini ke dinas terkait dan memastikan adanya langkah cepat dari pemerintah kota.
Guru-guru PAUD yang hadir mengaku kecewa karena keterlambatan pembayaran ini bukan yang pertama kali terjadi. Namun kali ini, berlangsung lebih lama dan berdampak cukup besar pada kehidupan mereka.
“Kami bukan mau mengeluh, hanya minta kejelasan. Hidup makin berat, sementara kami tetap mengajar dan mencetak generasi masa depan,” ujar salah seorang guru dengan nada haru.
Meski belum ada keputusan resmi yang diumumkan hari ini, para guru PAUD pulang dengan harapan bahwa pertemuan ini akan menjadi awal dari penyelesaian nyata terhadap hak-hak mereka yang tertunda.(rb)