Padang, – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai melakukan modifikasi cuaca hari ini, Jumat (25/7/2025). Langkah ini dilakukan untuk mengundang bibit-bibit awan agar terjadi hujan di sejumlah daerah Sumatera Barat.
Modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB dan BMKG ini guna membantu penangulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di tujuh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Wilayah Kabupaten Limapuluh Kota dan Solok menjadi daerah yang terparah terdampak Karhutla.
“Kami lakukan modifikasi cuaca mulai hari ini,” kata Kepala BPBD Sumatera Barat, Rudi Rinaldy kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
Dalam pantauan BPNPB dan BMKG, bibit-bibit awan hujan mulai tampak di Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan sebagian wilayah tersebut sudah hujan pada Kamis (24/4/2025) malam.
Chandra Fadillah, Koordinator Lapangan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Sumbar menuturkan metode yang dilakukan dalam pelaksanaan OMC, dengan menyemai garam tiga kali sehari. Dimana dalam setiap penerbangan akan membawa 1 ton garam. Upaya untuk mengundang hujan dilaksanakan hingga 29 Juli 2025 mendatang,
“Untuk tahap awal, OMC akan dilakukan hingga tanggal 29 Juli 2025. Dalam satu hari dilakukan 3 kali penerbangan dengan membawa 1 ton garam. Jadi dalam sehari ada 3 ton garam yang akan disemai,” ucapnya.
Dalam upaya OMC ini, ada sekitar 20-30 persen terbentuk bibit awan hujan. Ditambah lagi di Kabupaten Limapuluh Kota juga sudah ada bibit awan hujan. Hal ini lebih mempermudah pekerjaan petugas dilapangan.
“Dengan mulai munculnya bibit awan di Kabupaten Limapuluh Kota, akan mempermudah pekerjaan tim nantinya di lapangan. Diperkirakan tingkat keberhasilan OMC bisa mencapai 70 – 80 persen,” katanya lagi.
Namun, jika Modifikasi cuaca belum bisa mencapai hasil yang diinginkan, kemungkinan OMC bisa diperpanjang.
“Makanya kita lakukan semaksimal mungkin, serta melihat bibit-bibit awannya dulu, agar penyemaian kita tidak sia-sia. Nanti setelah lima hari, jika memungkinkan OMC ini bisa juga diperpanjang,” sebutnya.
Selain OMC, BPBD Sumbar juga telah mengerahkan armada pengangkut air di daerah terdampak paling parah seperti di Kabupaten Lima Puluh Kota. (*)