Sumbar, — Nama DR. H. Ekos Albar. SE. MM, ex wakil walikota Padang, masih segar dingatan warga Sumatera Barat umumnya, dan warga Limapuluh Kota-Payakumbuh khususnya. Dia seorang pengusaha sukses diberbagai bidang, Sarjana Ekonomi Di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung, Magister Manajemen dari Universitas Borobudur, Doktor dari Universitas Negeri Jakarta.
“Dalam masa kepemipinannya yang singkat 9 Mei 2023 hingga 13 Mei 2024, Ekos panggilan akrabnya berhasil mendorong tumbuh kembang UMKM hingga Internasional dengan terobosan membangkitkan semangat kegotong royongan masyarakat,”ujar salah seorang tokoh masyarakat kabupaten Limapuluh Kota Marsanova Andesra kepada media ini di kediamannya, Kamis 15 Mei 2925.
Melihat sepak terjangnya yang sangat luar biasa itu, nampak kecintaan masyarakat Kota Padang dari keinginannya untuk kembali memimpin Kota Padang, namun demi pengabdiannya terhadap persatuan kesatuan masyarakat Kota Padang agar tak terpecah belah, maka Ekos mengambil jalan untuk tidak kembali maju sebagai calon kepala daerah dan lebih memilih berbisnis dan membina usaha kecil menengah bagi masyarakat Kota Padang.
Dalam masa kepemimpinannya tersebut DR Ekos Albar dikenal sebagai pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kepada warga serta pengembangan ekonomi lokal. Dan tidak salah rasanya nama Ekos Albar mengapung di bursa reshuffle Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.
Nah, berbicara terhadap isu reshuffle Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang kini terus bergulir ditengah kondisi penetrasi ekonomi dalam pemerintahannya. Figur Ekos Albar diyakini dilirik Pak Prabowo menjadi menteri Koperasi RI.
“Beberapa kementerian menjadi primadona untuk dilakukan perombakan dalam reshuffle ini, salah satunya kementerian Koperasi,”terang Andes panggilan Marsanova Andesra.
Karena itu, Kementerian Koperasi dinilai masih lemah dalam pengelolaannya, persoalannya masih berkutat diseputar regulasi dan database koperasi serta ekosistem koperasi itu sendiri, yang mana kebijakan-kebijakan yang diambil oleh kementerian koperasi yang seharusnya dapat menjadi penopang ekonomi masyarakat, khususnya di usaha kecil ini justru seperti di persimpangan jalan.
Andes menyatakan, pentingnya perubahan di Kementerian Koperasi terkait manajemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil terlihat lemah dalam penguatan koperasi itu sendiri.
Harapan kami, reshuffle Kementerian Koperasi RI dapat memperkuat struktur pemerintahan dan meningkatkan kinerja kementerian Koperasi RI dan membawa kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Jika, Pak Presiden menjatuhkan pilihannya kepada sosok H. Ekos diyakini akan mampu membawa wajah baru Kementerian Koperasi Republik Indonesia dengan program unggulannya UMKM,
kehadiran anak muda pemimpin bangsa tersebut, akan mendorong dan mendampingi Presiden Prabowo dengan program penguatan ketahanan, kemandirian dan kegotong royongan,”pungkas Andes.
Nada yang sama juga dilontarkan Yori Anggara salah seorang anak muda kreatif yang berdomosili di jorong Simpang Goduang, kenagarian Simpang Kapuak, kecamatan Mungka, kabupaten Limapuluh Kota.
dia berpendapat sosok Ekos tidak asing lagi bagi warga Sumatera Barat, bahkan tidak hanya di Sumatera Barat, di pusat pun dia sudah membangun jaringan yang bagus.
Kita berharap Pak Prabowo, sebagai Presiden Republik Indonesia dapat mengakomodir pemikiran pemikiran baru, orang orang baru yang memang selama ini membersamainya yang berasal dari anak anak muda yang progresif dan memiliki visi Ke-Indonesia-an yang jelas teruji dan terukur.
Ia juga ingin anak muda pemimpin bangsa dapat mendampingi Pak Prabowo, dengan pemikiran dan terobosan lebih progresif dalam pemuatan pemberdayaan masyarakat.
Program Pak Prabowo terkait Koperasi Merah Putih ini, sebenarnya sangat ditunggu oleh masyarakat luas dan harus ada pemikiran baru dan langkah baru dalam perkoperasian.
“Hal ini sangat pas, jika Pak Prabowo mengamanahkan kepada H. Ekos Albar sebagai Menteri atau Wakil Menteri Koperasi RI. Semoga ini membawa perubahan nyata, bukan mengulangi kebiasaan lama dalam sebuah paket baru,”ujar Yori. (*)