LIMAPULUH KOTA – Cuaca panas berkepanjangan belakangan ini membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, mengalami kekeringan air hingga marak terjadi kebakaran lahan dan hutan. Masyarakat khususnya para petani mulai mengeluhkan kesulitan, karena air sumur, sawah dan ladang mereka mengering.
Mencermati fenomena tersebut, tokoh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, Budi Febriandi, mengajak seluruh unsur, mulai dari Pemerintahan Kabupaten (Pemkab), Pemerintahan Nagari (Pemnag), para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus mesjid/musalla dan seluruh lapisan masyarakat melaksanakan salat Istisqa’ secara serentak.
“Mencermati fenomena kekeringan panjang yang melanda wilayah Limapuluh Kota dan sekitar belakangan ini, maka dengan segala kerendahan hati, kami mengajak kita semua kita untuk bersama-sama melaksanakan Salat Istisqa’ secara serentak dalam minggu ini di semua wilayah Luak Nan Bungsu,” kata Budi Febrandi, kepada wartawan, Kamis (26/6).
Akademisi yang juga mantan wali nagari Sarilamak itu juga mengajak seluruh unsur masyarakat melakukan perbuatan positif dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pertama, memperbanyak istighfar dan selalu mohon ampunan serta bertobat atas semua dosa dan kemaksiatan yang telah kita lakukan.
“Kedua, selalu berdo’a kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan sebagai rahmat-Nya. Ketiga, mari kita sama-sama berpuasa 3 hari berturut-turut sebelum pelaksanaan Salat Istisqa’. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, dan senantiasa menurunkan rahmatNya. Aamin ya rabbal alamiin,” ungkap Budi.
Budi Feriandi menyebut juga telah menyampaikan ajakan tersebut dalam surat terbuka kepada publik di berbagai laform media sosial, agar diketahui oleh masyarakat dan khalayak ramai. Karena, belakangan ini mulai banyak keluhan masyarakat yang terdampak akibat dilanda kekeringan.
Selain itu, beberapa titik lokasi hutan dan lahan yang ada di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota juga marak terjadi kebakaran. Teranyar, kebakaran hutan sudah melanda kawasan puncak Bukik Soriak Nagari Tarantang yang sempat menghaguskan sekitar 5 hektar hutan, serta kebakaran hutan pada sebuah bukit di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau, baru-baru ini. (*/rb)