Payakumbuh || Di tengah lahan luas yang gembur, berdiri seorang pria. Berkopiah putih. Mengenakan kaus lengan panjang. Juga celana hitam yang selutut. Tanah gembur itu, lalu dia tanami dengan pokok tanaman.
Usai itu, dia menikmati makanan siang, berbaur para petani lainnya. Pria itu, dulunya adalah Ajun Komisaris di kepolisian. Dia pensiun dari kepolsian pada April 2025 lalu, dengan Jabatan terakhirnya, Wakapolres kota Payakumbuh Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn) Russirwan,S.H.

Dia seorang perwira kepolisian yang tampil bersahaja. Yang selalu dekat dengan lapisanย masyarakat. Bahkan, saat menjadi Wakapolres kota payakumbuh.
Bagi AKBP (Purn) Russirwan jabatan dan pangkat bukanlah segalanya. Kerendahan hati serta kesederhanaanlah yang menjadi kunci utama untuk mendapatkan kedamaian hidup.
Pensiun dari institusi kepolisian, Russirwan yang akrab di sapa Ayah memilih untuk bertani. Itu terlihat di kanal postingan media sosial FB. “Selamat pagi. Dunia panggung sandiwara, hidup di dunia hanya sendau gurau, kita hanya menjalani. Saya lahir dari desa dari petani menjadi polisi menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi menjadi Wakapolres sekarang sudah pensiun. Kembali lagi menjadi petani lagi. Jadi hidup hanya menjalani saja, syukuri dan jalani,” ujarnya.
Dengan topi caping, dipadu celana pendek dan sandal jepit, dia berjalan ke lahan pertaniannya. “Semangat untuk petani, hidup petani,” pungkasnya.
Saat masih aktif di korps baju cokelat, Ajun Komisaris Besar Polisi Russirwan dikenal rendah hati.

Saat menjabat sebagai Wakapolres, AKBP (Purn) Russirwan memiliki agenda khusus untuk bersilaturahmi dengan masyarakat kalangan bawah. Agustus 2023 lalu, AKBP Russirwan bersama jajarannya terlihat bersilaturahmi mengunjungi rumah seorang lansia. Ia tampak memikul sendiri dua karung beras, menuju ke kediaman lansia yang akan ia kunjungi.
Sesampainya di rumah yang dituju, AKBP (Purn) Russirwan pun langsung memberikan beras yang dibawanya. Ia tampak mencium tangan seorang nenek yang ada di rumah tersebut.(rdk/rb)









