Payakumbuh, — Pada era efisiensi anggaran Pemerintah pusat memaksa Pemerintah daerah “mengencangkan” ikat pinggang dalam membelanjakan APBD.
Seretnya “Proyek” Pemko Payakumbuh tentu membuat Rekanan Lokal bersiap menyongsong musim “kambeh” (Pahit), artinya Proyek seret ditukuk dengan Persaingan ketat dan sekarang malah dipaksa “mangango maliek urang lua baralek ditangah laman”? Artinya : Proyek yang jumlahnya sudah minim malah dimenangkan Rekanan dari Luar daerah?
Kondisi ini tentunya membuat Rekanan Lokal Payakumbuh makin merana, sudahlah Proyek yang diperebutkan tidak banyak, yang Ada malah melipir keluar daerah, nasibmu kawan!
Fakta itu terverifikasi secara online terbuka pada pengumuman lelang LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Kota Payakumbuh TA 2025.
2 Proyek Mega yang dimaksud adalah :
1. Pembangunan Puskesmas (Relokasi Puskesmas Parit Rantang),
Satuan Kerja : Dinas Kesehatan
Pagu. : Rp. 11.620.174.063,00
HPS. : Rp. 11.620.166.370,41
Harga Penawaran : Rp 9.399.915.250,31
Pemenang. : CV. Dayo Mukti Basoki
Alamat. : Jalan .Kartama Raya Perum Sidomulyo Residence Blok J.30 – Pekanbaru (Kota) – Riau.
Peserta lelang : 114 peserta.
2. Peningkatan/Rehabilitasi IPLT (Sungai Durian – Lampasi),
Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Pagu. : Rp. 3.776.467.058,00
HPS. : Rp. 3.144.974.138,87
Harga Penawaran : Rp 2.672.061.226,41
Pemenang. : CV. BAJA MAS
Alamat. : Perumnas D/08 Desa Ampang Gadang Kec. IV Angkat Candung – Agam (Kab.) – Sumatera Barat.
Peserta lelang : 70 peserta.
Walaupun dalam beberapa kesempatan Walikota Payakumbuh Zulmaeta membantah turut serta “cawe-cawe” dalam memenangkan 2 Perusahaan luar daerah Payakumbuh tersebut, namun sapuan kuas Pak Walikota terlalu kongkrit (nyata) diatas kanvas, alih-alih abstrak (tidak nyata)?
Kenapa Kongkrit?
1. Meski dinilai masih baru dalam kancah politik di Payakumbuh, dr Zulmaeta merupakan sosok yang cukup dikenal masyarakat Provinsi Riau dengan sejumlah organisasi sosial yang digelutinya khususnya Kota Pekanbaru.
2.Walikota Payakumbuh Zulmaeta Suku Piliang – Kamang Magek (Agam) dan Memiliki Gelar Sako Dt.Rangkayo Basa.
Walikota Payakumbuh saat dikonfirmasi Via WA Kamis, (26/6) dengan angguh menjawab tidak membalas.
Proyek itu ada panitia lelangnya, karena lelang terbuka on line , bisa aja rekanan diluar masuk. Utk lebih jelas lebih baik tanya panitia lelang.(*/tim)