Petani keramba jaring apung Danau Maninjau kuburkan bangkai ikan

- Editor

Minggu, 19 Januari 2025 - 02:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lubukbasung, — Petani keramba jaring apung Danau Maninjau di Nagari atau Desa Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menguburkan sekitar 10 ton bangkai ikan secara swadaya dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan pascakematian beberapa hari lalu.

Wali Nagari atau Kepala Desa Bayua Hadi Fajrin di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan ada sekelompok petani keramba jaring apung mengumpulkan bangkai ikan dari keramba jaring apung miliknya dan menguburkan di Lubuk Kandang, Nagari Bayua.

“Ada satu titik lokasi penguburan bangkai ikan dan petani menguburkan ikan secara swadaya,” katanya.

Baca Juga :  Polres 50 Kota Gelar Operasi Keselamatan Singgalang 2025, Fokus Edukasi dan Penegakan Hukum

Ia mengatakan penguburan bangkai ikan itu merupakan inisiatif dari petani dalam rangka untuk mengantisipasi pencemaran udara di daerah tersebut pascakematian ikan secara massal.

Dengan cara itu, pencemaran udara di daerah tersebut bisa diminimalisir.

Sebelumnya ada sekitar 25 ton ikan mati di Danau Maninjau semenjak Senin (13/1).

Kematian ikan akibat angin kencang melanda daerah itu pada Minggu (12/1) sore, sehingga terjadi pembalikan air dari dasar ke permukaan danau.

Dengan kondisi itu, oksigen berkurang di dasar danau vulkanik tersebut dan ikan mengalami pusing.

Pada Senin (13/1), tambahnya ikan mati dan mengapung ke permukaan danau.

Baca Juga :  Firman Hady Tegas, Billboard Tanpa Izin Di Pasar Ibuh Harus Dibongkar

“Bangkai ikan mengapung ke permukaan dan saat ini angin masih kencang di daerah itu,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira mengatakan 25 ton ikan jenis nila mati dengan berbagai ukuran itu tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah dan Lubuak Kandang milik 12 petani.

Akibatnya petani mengalami kerugian sekitar Rp625 juta dengan harga Rp25 ribu per kilogram tingkat petani.

“Harga ikan nila tingkat petani Rp25 ribu per kilogram,” katanya.

Berita Terkait

PON Beladiri 2025: Cabang Sambo Sumbar Raih Emas Lewat Yusril Mahendra
Gunung Marapi Erupsi Pagi Tadi, Abu Vulkanik Terpantau di Wilayah Batu Palano
Harimau Dilaporkan Muncul Melintasi Jalan di Palupuh, BKSDA Turunkan Tim Penanganan
Wanita Lansia Ditemukan Tewas Membusuk
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Agam, LBH Padang Desak Negara Harus Bertanggung Jawab
110 Siswa Keracunan MBG di Kabupaten Agam, Pemkab Tetapkan KLB dan SPPG Ditutup Sementara
Denyut Ekonomi Dua Serumpun: Lima Puluh Kota dan Payakumbuh
LBH Padang Soroti Dugaan Pelanggaran HAM pada Kasus Nur Amira

Berita Terbaru

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:19 WIB

PON Beladiri 2025: Cabang Sambo Sumbar Raih Emas Lewat Yusril Mahendra

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:16 WIB

Gunung Marapi Erupsi Pagi Tadi, Abu Vulkanik Terpantau di Wilayah Batu Palano

Selasa, 14 Oktober 2025 - 07:28 WIB

Harimau Dilaporkan Muncul Melintasi Jalan di Palupuh, BKSDA Turunkan Tim Penanganan

Senin, 13 Oktober 2025 - 23:14 WIB

Wanita Lansia Ditemukan Tewas Membusuk

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:09 WIB

Ratusan Siswa Keracunan MBG di Agam, LBH Padang Desak Negara Harus Bertanggung Jawab

Berita Terbaru