Nagari Balai Panjang Baralek Gadang: Setelah Dua Puluh Tujuh Tahun, 48 Penghulu Nagari Balai Panjang Kembali Dilewakan

- Editor

Senin, 30 Desember 2024 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima Puluh Kota, — Idris Datuak Panjang Nan Barapi, Wali Nagari Balai Panjang, menjadi salah satu dari 48 ninik mamak yang dikukuhkan dalam perhelatan alek batagak pangulu Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, baru-baru ini.

Batagak panghulu berarti malewakan seorang datuak menjadi Panghulu. Dalam adat Minang malewakan atau peresmian seorang panghulu tidak dapat dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan saja, malahan keseluruhan suku dilingkupi dalam satu kesatuan adat berupa Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang nantinya akan terlibat langsung didalamnya. Peresmian haruslah berpedoman dalam petitih adat Minang yakni ” Maangkek Rajo sakato Alam – Ma’angkek Panghulu sakato Kaum “.

Sebelum itu syarat-syarat pribadi seorang panghulu juga harus dilihat, dimana jabatan panghulu di minangkabau di turunkan secara turun-temurun. Dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kamanakan. Dimana yang berhak mendapat atau memakai gelar panghulu adalah kamanakan dekat, kamanakan di bawah daguak kata orang minang, artinya kemenakan yang setali darah menurut garis matrilineal.

Panghulu adalah pemimpin kaum, pembimbing anak-kamanakan, dan menjadi niniak mamak di nagarinya. Maka dari itu seorang yang akan menjadi panghulu adalah orang yang memenuhi syarat kepemimpinan adat minangkabau. “ Sumarak acara baralek gadang Batagak Panghulu nagari Balai Panjang merupakan momentum pelestarian budaya minang, setelah penantian panjang selama 27 tahun, sekarang terapung kembali.

Baca Juga :  Bertamu Hinga Larut Malam di Rumah Janda, Seorang Oknum Anggota DPRD Lima Puluh Kota Digrebek Warga

Selaku orang yang “Didahulukan Salangkah, Ditinggikan Sarantiang”, Dua puluh Pangulu yang dilewakan gelarnya hari ini diminta menyelaraskan agama, adat, undang serta meningkatkan kemampuan pengetahuan dan menjaga Marwah dalam memimpin kaum.

Tidak hanya itu, Pangulu diharapkan dapat mengemban kepercayaan yang diberikan kaum demi kemajuan anak kemenakan di zaman saat ini. Selain itu, Para “Datuak” tersebut hendaknya dapat menyelesaikan permasalahan kaum melalui musyawarah mufakat agar konflik di tingkat nagari dapat diminimalisir sehingga tidak menghambat kelancaran pembangunan di Nagari.

Harapan itu secara bersama ditompangkan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, Ketua DPRD Limapuluh Kota Doni Ikhlas, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Limapuluh Kota, ketika ketiga tokoh tersebut memberikan sambutan saat menghadiri Alek Batagak Pangulu Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban kabupaten limapuluh kota pada Senin, (30/12/2024).

Dilaksanakan terakhir kalinya tahun 1997 lalu, sejumlah 48 orang penghulu dilewakan gelarnya pada Alek Batagak Pangulu Nagari Balai Panjang kali ini. Kegiatan yang kental dengan tradisi adat Minangkabau tersebut juga turut disemarakkan oleh ribuan masyarakat dan dihadiri oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, Ketua DPRD Limapuluh Kota Doni Ikhlas, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Limapuluh Kota, unsur Forkopimda, Anggota DPRD Limapuluh Kota, serta unsur Forkopimca Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Baca Juga :  2024, Pemko Payakumbuh Terima 210 Sertipikat Tanah Aset Senilai Rp98 miliar

Di bagian lain sambutannya, Bupati Safaruddin mengapresiasi penyelenggaraan Batagak Pangulu yang diselenggarakan di Balai Panjang. “Ini jadi salah satu momentum sejarah bagi Nagari Balai Panjang yang sukses menyelenggarakan Upacara Adat yang begitu meriah, hal ini menandakan adat Minangkabau masih begitu kental di Nagari Balai Panjang,” kata Bupati Safaruddin.

Kemudian Bupati berharap Pangulu memiliki tanggung jawab dalam menjalankan amanah dengan ikhlas memberikan bimbingan terhadap anak dan kemenakan. Selain itu, Bupati Safaruddin meminta agar Pangulu bersama kaum dapat mengembangkan tanah pusaka agar dapat dikelola secara bersama demi keberlangsungan kaum masing-masing. “Niatkan sebagai ibadah, gunakan jabatan dengan amanah dan tetap ikuti setiap aturan yang telah ditetapkan secara turun-temurun, insyaAllah dapat membangun kaum,” pungkas Bupati Safaruddin.

Berita Terkait

“Saya Hanya Punya Ibu”: Jeritan Hati Seorang Anak Bernama Zahira agar Sang Ibu Tak Dideportasi
Taufik Hidayatullah Ihsan Terpilih Ketua KONI Limapuluh Kota, Usung Kebersamaan
Siska Anggota DPRD Lima Puluh Kota Salurkan 79 Paket Sembako Untuk Lansia di Batu Balang
Anggota Dewan, Siska Minta Pemda Limapuluh Kota Ubah Jorong Buluh Kasok Jadi Nagari Penyangga IKK
H.Ilson Cong Salurkan 129000 Ekor Bibit Ikan Di Pokdakan Kabupaten Limapuluh Kota
Zigo Rolanda: Enam Daerah Irigasi di Kabupaten Limapuluh Kota Bakal Direhabilitasi
Bupati Safni Dijamu Mensos,Bahas Sekolah Rakyat Limapuluh Kota
Melalui Pokir Alia Efendi, Sebanyak 52 orang lansia Kecamatan Mungka mendapatkan bantuan sembako

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 13:13 WIB

“Saya Hanya Punya Ibu”: Jeritan Hati Seorang Anak Bernama Zahira agar Sang Ibu Tak Dideportasi

Jumat, 26 September 2025 - 08:12 WIB

Taufik Hidayatullah Ihsan Terpilih Ketua KONI Limapuluh Kota, Usung Kebersamaan

Selasa, 16 September 2025 - 13:21 WIB

Siska Anggota DPRD Lima Puluh Kota Salurkan 79 Paket Sembako Untuk Lansia di Batu Balang

Minggu, 14 September 2025 - 08:08 WIB

Anggota Dewan, Siska Minta Pemda Limapuluh Kota Ubah Jorong Buluh Kasok Jadi Nagari Penyangga IKK

Jumat, 12 September 2025 - 22:19 WIB

H.Ilson Cong Salurkan 129000 Ekor Bibit Ikan Di Pokdakan Kabupaten Limapuluh Kota

Berita Terbaru