Lubuk Sikaping, — Bupati Pasaman Welly Suhery menginstruksikan seluruh camat wali nagari serta stakeholder terkait untuk meningkatkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah masing-masing.
Hal tersebut disampaikan Welly Suhery pada coffee morning pemerintah daerah yang dipimpin langsung oleh Bupati Pasaman Welly Suhery diikuti oleh seluruh Camat dan Wali Nagari se-Kabupaten Pasaman sekaligus membahas program ketahanan pangan di nagari di Ruang Rapat Bupati Pasaman, Senin (4/8/2025).
Kegiatan coffee morning juga dihadiri langsung Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe, Sekda Pasaman Silvia Evayanti, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Teddy Martha, Plt. Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Muhammad Yasrin Syaputra, Kadis DPM Hasrizal, Plt. Kalaksa BPBD Pasaman Dedi, dan Kabid BPBD.
“Antisipasi dan kewaspadaan terhadap terjadinya kebakaran hutan penting dilakukan, mengingat kondisi cuaca akhir ini sering tidak menentu. Apalagi potensi kebakaran hutan memungkinkan terjadi, untuk itulah perlu dilakukan kewaspadaan dan antisipasi,” ujar Welly Suhery.
Welly Suhery juga mengatakan, penanganan terhadap maraknya kebakaran hutan dan lahan sekaligus mencari solusi terhadap pencegahan kebakaran ini perlu dilakukan. Hal ini merupakan salah satu langkah kepedulian pemerintah daerah terhadap pelestarian alam dan lingkungan.
Dalam tanya jawab Bupati dengan Camat dan Wali Nagari, beberapa Camat menjelaskan bahwa di Mapat Tunggul Selatan kebakaran yang terjadi berada di lahan produktif, seperti coklat, jagung, dan serai wangi. Tentunya kebakaran bukan dilakukan dengan sengaja, mengingat lahan tersebut merupakan kebun rakyat yang sedang menghasilkan.
Selain itu, Camat juga menjelaskan terkait dengan adanya permohonan masyarakat untuk memperluas lahan perkebunan dengan jalan membakar, mengingat hanya hasil kebun tersebut merupakan sumber mata pencarian masyarakat. Hal ini menjadi persoalan yang sangat kompleks.
Bupati Pasaman Welly Suhery menegaskan, kepada seluruh Camat dan Wali Nagari, mengingat Pasaman merupakan daerah yang sangat rawan terhadap terjadinya kebakaran terutama lahan. Untuk itu, kepada pihak terkait bisa mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.
Bupati mengimbau agar seluruh aparatur pemerintah daerah turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi dan sosialisasi agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Ia juga meminta agar masyarakat turut berperan aktif melaporkan kepada perangkat nagari, kecamatan, maupun aparat penegak hukum jika menemukan indikasi pembakaran lahan secara sengaja.
Welly Suhery berharap melalui sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, potensi karhutla di Kabupaten Pasaman dapat diminimalkan bahkan di antisipasi sejak dini.
“Kita semua harus bergerak bersama, jangan sampai kejadian Karhutla terjadi akibat kelalaian kita, lakukan pencegahan sejak dini, agar tidak terjadi kebakaran yang muaranya membahayakan masyarakat serta lingkungan kita,” pungkasnya. (Zul/*)