Penghulu di Pasaman yang Rela Seberangi Sungai Demi Nikahkan Catin

- Editor

Selasa, 12 Agustus 2025 - 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penghulu di Pasaman, Ahad Nasution, rela menyeberangi sungai demi menikahkan calon pengantin (catin). [foto: Kemenag Pasaman]

Penghulu di Pasaman, Ahad Nasution, rela menyeberangi sungai demi menikahkan calon pengantin (catin). [foto: Kemenag Pasaman]

Pasaman || Beberapa waktu lalu viral video seorang penghulu di Pasaman rela menyeberangi arus sungai yang deras demi menjalankan tugas melangsungkan prosesi akad nikah sepasang calon pengantin (catin) di Jorong Batang Kundur, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman.

Penghulu muda dari Kecamatan Duo Koto, Pasaman, tersebut bernama Ahad Nasution. Atas dedikasinya itu, Ahad menerima apresiasi dan piagam penghargaan dari Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison pada Senin (11/8/2025).

Usai menerima penghargaan, Ahad pun menceritakan pengalamannya saat menyeberangi sungai demi menikahkan catin di Jorong Batang Kundur tersebut.

Baca Juga :  Tragedi Gempa 20 Juni 1867 : Jawa Terguncang Dalam Trauma Ribuan Nyawa

Kejadian ini, terang Ahad, berawal ketika sepasang calon pengantin (Agep Purwandi dan Intan Purnama Sari) mendaftarkan pernikahannya pada 2 Agustus 2025 lalu.

Kemudian pada 1 Agustus, ungkap Ahad, ada kabar bahwa jembatan menuju ke Batang Kundur putus. Ia pun bersiap membawa kain basahan untuk menyeberangi sungai.

Awalnya Ahad sempat khawatir akan keselamatan nyawanya, jika sewaktu-waktu air bertambah (pasang). Hal ini karena saat menyeebrang sungai hujan juga turun, sehingga dirinya khawatir hanyut dibawa arus sungai.

“Bukan hanya itu, kita juga khawatir jika ada buaya di dalam yang akan mengancam nyawa. Namun semua itu harus kita lalui karena pengantin sudah menunggu di dalam,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemerintah Limapuluh Kota Kukuhkan Satgas Saber Pungli dan Luncurkan Gerakan Antikorupsi

Karena jika ia tidak datang, sebut Ahad, pernikahan akan tertunda. Sementara mereka sudah mempersiapkan baralek (pesta).

Atas penghargaan yang diterimanya, Ahad pun merasa bangga bisa melaksanakan tugas dengan sangat baik. Walaupun harus menempuh medan yang sulit dilalui kendaraan pada umumnya.

Ia mengharapkan agar pemerintah daerah bisa memperbaiki akses jalan. Sebab untuk menjangkau daerah terpencil, mereka harus naik ojek karena jalannya tidak bisa dilalui motor yang standar, harus dimodifikasi. (*/y)

Berita Terkait

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 174 Juta, Eks Wali Nagari Panti Ditetapkan sebagai Tersangka
Mayat perempuan tak dikenal tergeletak di selokan Sontang Pasaman
Satreskrim Polres Pasaman periksa pelaku tambang emas ilegal
DPRD Sumbar Kawal Instruksi Presiden, Jembatan Roboh di Pasaman Segera Dibangun
Gedung MAS Bonjol Segera MoU Dengan UIN Bukittinggi Jadikan Perkuliahan Lokal Jauh
Jembatan Putus, Bidan Desa di Pasaman Seberangi Sungai Demi Obati Warga
Bupati Pasaman Welly Suhery Ingatkan Karhutla, Jangan Buka Lahan dengan Membakar
KKG Wilayah 2 Kecamatan Lubuk Sikaping Gelar Workshop Penguatan Tentang Deeplearning 

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:49 WIB

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 174 Juta, Eks Wali Nagari Panti Ditetapkan sebagai Tersangka

Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:39 WIB

Mayat perempuan tak dikenal tergeletak di selokan Sontang Pasaman

Selasa, 12 Agustus 2025 - 15:42 WIB

Penghulu di Pasaman yang Rela Seberangi Sungai Demi Nikahkan Catin

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:54 WIB

Satreskrim Polres Pasaman periksa pelaku tambang emas ilegal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:23 WIB

DPRD Sumbar Kawal Instruksi Presiden, Jembatan Roboh di Pasaman Segera Dibangun

Berita Terbaru

Payakumbuh

Kembali Berulah, Residivis Asal Situjuh Ditangkap Polisi

Rabu, 13 Agu 2025 - 20:53 WIB