Lubuk Sikaping, — Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terus bergerak cepat dalam merealisasikan 10 Program Unggulan (Progul) yang menjadi komitmen utama Bupati Welly Suhery dan Wakil Bupati Parulian Dalimunthe.
Salah satu fokus prioritas dalam 100 hari kerjanya penciptaan 1.000 lapangan kerja baru, yang kini mulai diwujudkan secara konkret melalui sektor pangan dan perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Pasaman M. Dwi Richie di Lubuk Sikaping, Rabu mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan dua program strategis, yakni launching beras Equator dan Demplot Budidaya Perikanan Milenial.
“Kedua program ini tidak hanya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi rakyat, tetapi juga menjadi tonggak penting pencapaian di masa awal kepemimpinan kepala daerah,” ungkap M. Dwi Richie.
M. Dwi Richie mengatakan peluncuran Beras Equator dijadwalkan berlangsung pada 17 Agustus 2025 mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Produk beras lokal ini merupakan hasil kolaborasi antara kilang padi ARN dan Perum Bulog Bukittinggi, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah,” katanya.
Richie menyampaikan potensi besar sektor beras lokal Pasaman sangat menjanjikan untuk dikelola dengan baik untuk peningkatan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Potensinya sangat besar. Hingga pertengahan tahun ini, telah terealisasi pengadaan 930 ton beras yang berasal dari hasil panen petani di Pasaman,” katanya.
Richie menegaskan bahwa program ini bukan sekadar soal ketahanan pangan, tetapi juga bukti konkret bahwa Progul kepala daerah benar-benar dijalankan secara terarah dan menyentuh kepentingan masyarakat.
“Ini adalah langkah nyata mewujudkan arahan Bapak Bupati dan Bapak Wabup dalam 10 program unggulan, khususnya di sektor ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Tak hanya sektor pangan, Pemkab Pasaman juga memaksimalkan potensi sektor perikanan. Salah satu langkah terobosannya adalah pengembangan demplot budidaya perikanan milenial yang akan dimulai pada Agustus 2025 ini.
“Program ini menyasar kalangan generasi muda dan pelaku usaha baru yang ingin terlibat dalam sistem budidaya ikan yang modern, efisien, dan berkelanjutan,” katanya.
Program tersebut kata dia ditopang berbagai fasilitas pendukung, mulai dari pencetakan dan rehabilitasi kolam budidaya dengan eskavator gratis, penerapan sistem smart fishery, pembangunan Pasar Ikan Higienis, hingga modernisasi penggilingan padi kecil berbasis listrik.
Selain itu katanya, ada penguatan kelembagaan melalui pembentukan Koperasi Merah Putih juga menjadi bagian dari strategi hilirisasi dan pemberdayaan ekonomi lokal di sektor pangan dan perikanan.
“Kami percaya bahwa sektor perikanan dan pangan adalah salah satu pintu masuk utama untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Maka dari itu, kami gerakkan seluruh potensi untuk menjadikannya bagian konkret dari Progul Pasaman,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan bahwa seluruh program ini dirancang agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di tingkat desa dan kecamatan.
“Arahan Pak Bupati sudah jelas: program unggulan harus dirasakan langsung oleh rakyat. Maka tugas kami adalah memastikan bahwa setiap kolam yang dicetak, setiap karung beras yang diproduksi, punya dampak langsung pada ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Pemkab Pasaman kata dia sangat menaruh harapan besar pada penguatan sektor pangan dan perikanan sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sekaligus alat efektif untuk menekan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja. Semua langkah ini diiringi dengan pendekatan teknologi, partisipatif, dan berkelanjutan,” katanya.
Upaya tersebut juga sejalan dengan semangat Ekonomi Biru, penguatan karakter ASN dan masyarakat melalui nilai-nilai BerAKHLAK, serta kampanye konsumsi sehat yang digalakkan lewat Gerakan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).
Sebagaimana diketahui, Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat mencatat total produksi Padi didaerah itu dalam kurun waktu periode Januari-Juni 2025 ini mencapai 74.850 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Produksi padi untuk periode ini naik 11,25 persen dibandingkan periode Januari-Juni 2024 lalu. Sedangkan angka sementara luas panen sampai bulan Juni 2025 ini sebanyak 15.772,31 hektare. Produksi beras sampai dengan bulan Juni 2025 ini sebanyak 47.160,19 ton.