Bupati Safni Komit Sikat Oknum Penyeleweng Pupuk Bersubsidi

- Editor

Selasa, 27 Mei 2025 - 11:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima Puluh Kota,  — Bupati Safni menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik penyelewengan pupuk bersubsidi yang selama ini menyebabkan kelangkaan pupuk di Lima Puluh Kota. Dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Aula Kantor Bupati, Senin (26/05/2025), Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam melihat distribusi pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

“Sudah cukup petani kita menjadi korban ulah segelintir oknum yang mencari keuntungan pribadi dari program subsidi pemerintah. Saya tegaskan, jika terbukti ada yang bermain-main, kami akan sikat habis, tak peduli siapa pun orangnya, baik dari jajaran Pemerintahan, Distributor, Pengecer maupun petani,” tegas Bupati di hadapan jajaran Forkopimda, distributor pupuk, pengecer penyuluh pertanian, serta perwakilan kelompok tani yang hadir pada rakor tersebut.

Menurut Bupati, penyaluran Pupuk Bersubsidi harus menganut prinsip 7T (Tepat Jenis, Tepat jumlah, Tepat harga, Tepat tempat, Tepat Waktu, Tepat mutu, Tepat). Sejauh ini di Kabupaten Lima Puluh Kota, masih marak terjadi kelangkaan pupuk akibat sejumlah oknum berani menyelewengkan kewenangannya padahal kuota pupuk mencukupi.

Baca Juga :  Hj. Indrawati Kembali Terpilih Pimpin PGRI Limapuluh Kota Periode 2025–2030

Dibutuhkan kolaborasi pemangku pihak dalam medistribusikanberbagai laporan telah masuk dari lapangan mengenai dugaan penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi, mulai dari pengalihan ke pihak yang tidak berhak, hingga praktik jual beli pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET). Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Pupuk merupakan kebutuhan dasar petani. Kalau distribusinya kacau dan diselewengkan, bagaimana mereka berproduksi dengan optimal? Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga keadilan sosial,” tambahnya.

Untuk menindaklanjuti masalah tersebut, Bupati Safni menyampaikan Pemkab akan memperkuat sinergi dengan jajaran dinas, aparat kepolisian, kejaksaan, serta unsur masyarakat dan petani. Bupati juga menginstruksikan Dinas Tanhortbun memperketat monitoring di lapangan, mengecek distribusi hingga tingkat pengecer, dan menerima laporan dari masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Witra Porsepwandi mengakui bahwa persoalan distribusi pupuk bersubsidi memang menjadi salah satu isu krusial setiap musim tanam. Ia menyambut baik arahan Bupati dan siap menjalankan pengawasan yang lebih ketat.

Baca Juga :  Warga Limapuluh Kota Sambut Kehadiran Jembatan Namang Hubungkan Payakumbuh-Suliki

“Kami akan memperkuat sistem digital monitoring dan menata ulang data petani dalam e-RDKK agar yang menerima pupuk benar-benar mereka yang berhak,” ujar Witra Porsepwandi.

Witra juga menginformasikan, Kuota pupuk subsidi di Lima Puluh Kota sebanyak 22.608 ton dengan rincian, Urea 9.476 ton, NPK Phonska 11.952 ton dan NPK Formula 1.180 ton.

Sejumlah komoditas yang mendapat  pupuk bersubsidi diantaranya padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, kopi, tebu, dan ubi kayu.

“Untuk harga eceran tertinggi pupuk di Lima Puluh Kota rinciannya urea Rp.2.250, NPK Rp.2.300, NPK khusus Rp.3.300, dan organik Rp.800,” rinci Witra.

Dengan langkah tegas ini, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota berharap distribusi pupuk bersubsidi ke depan dapat berlangsung lebih transparan, adil, dan tepat sasaran, demi mendukung kesejahteraan petani serta kemandirian pangan daerah. (*).

Berita Terkait

Fraksi Demokrat Sampaikan Pandangan dan Masukan terkait RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota
OMC Berakhir, Titik Api Mulai Bermunculan Lagi di Sumbar
Truk Bermuatan Semen Terguling di Bukik Alang Lawik Lima Puluh Kota
Pemkab Lima Puluh Kota Tak Jera Bermain Uang BBM, Temuan BPK 177 Juta
Lima Fraksi DPRD Limapuluh Kota Tolak Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah
Temuan BPK Atas Belanja Makan Minum Di Lima Puluh Kota Capai Rp. 279 Juta
Temuan BPK Rp. 324,1 Juta Di Perjalanan Dinas DPRD Lima Puluh Kota
24 Orang Dievakuasi dari Hutan Pauh Sangik Setelah Hilang Kontak Seharian

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:24 WIB

Fraksi Demokrat Sampaikan Pandangan dan Masukan terkait RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:37 WIB

OMC Berakhir, Titik Api Mulai Bermunculan Lagi di Sumbar

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 21:55 WIB

Truk Bermuatan Semen Terguling di Bukik Alang Lawik Lima Puluh Kota

Jumat, 1 Agustus 2025 - 21:57 WIB

Pemkab Lima Puluh Kota Tak Jera Bermain Uang BBM, Temuan BPK 177 Juta

Jumat, 1 Agustus 2025 - 21:43 WIB

Lima Fraksi DPRD Limapuluh Kota Tolak Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah

Berita Terbaru

Sumatera Barat

BPBD Sumbar Catat Luasan Karhutla Capai 1.000 Hektar

Rabu, 6 Agu 2025 - 21:40 WIB