Limapuluh Kota — Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani melalui perluasan akses pasar hasil pertanian. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mendatangkan langsung investor asing untuk melihat potensi nyata di lapangan.
Bupati Limapuluh Kota, H. Safni, didampingi jajaran dinas teknis, Rabu (28/5) turun langsung ke sentra pertanian seperti Nagari Baruah Gunuang Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari untuk menunjukkan kepada investor Malaysia potensi unggulan daerah berupa komoditas tembakau dan nira aren.
Kunjungan ini dihadiri oleh para investor dari negeri jiran, antara lain Dato’ Tahir Jalaluddin bin Hussain selaku Direktur Pensonic Holding Berhad, Tuan Shamsuddin bin Sultan Mohd dan Tuan Mohd Akram Poshni dari Key Traders Sdn. Bhd., serta Mr. Lim Kean Luen. Selain itu turut mendampingi Direktur Politeknik Ganesa Medan, Didimg Kusnasi.
“Kita tunjukkan bahwa Limapuluh Kota punya produk pertanian berkualitas. Bukan sekadar hasil panen, tapi juga tradisi pengolahan yang bisa dikembangkan untuk pasar global. Kami berharap mereka tak hanya mencarikan pasar, tetapi juga berinvestasi langsung di sini demi kesejahteraan petani,” ujar Bupati.
Di lokasi, para investor menyaksikan langsung proses pengolahan tembakau dan produksi gula aren dari pohon nira yang tumbuh subur di daerah perbukitan Limapuluh Kota.
Bupati bahkan ikut mempraktikkan langsung pengolahan bahan baku bersama petani, sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah mendukung ekonomi berbasis kerakyatan.
Langkah Bupati tersebut juga menjawab harapan warga Baruah Gunuang yang sebelumnya telah didatangi dalam kunjungan lapangan beberapa waktu lalu. Kala itu, Bupati sempat berjanji akan mencarikan pasar untuk hasil tembakau dan mengembangkan pertanian aren dari nagari mereka. Kini, janji tersebut mulai direalisasikan.
“Tujuan kita bukan hanya menjual hasil, tapi membangun kemitraan. Kita ingin investor ini benar-benar melihat potensi yang kita punya, dan bersama petani kita, menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” tutupnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Limapuluh Kota, Witra Porsepwandi, mengungkapkan bahwa langkah Bupati membuka ruang dialog langsung dengan mitra internasional adalah upaya membuka jalur hilirisasi hasil pertanian.
“Kita belum bicara soal investasi besar. Tapi ini langkah awal yang menjanjikan. Jika berlanjut, bisa hadir pabrik atau unit pengolahan yang menambah nilai ekonomi petani,” ujarnya.
Dikatakannya, sektor pertanian Limapuluh Kota, khususnya tembakau, memang masih menyimpan potensi besar. Ia berharap akan ada kerjasama berkelanjutan, baik dalam bentuk offtaker maupun pengolahan produk turunan di daerah.
“Selain tembakau dan nira, masih banyak potensi pertanian lain yang dapat digarap bersama investor luar negeri, seperti kopi, jeruk, dan hasil hortikultura lainnya,” katanya. (*)