Pasaman, — Bupati Pasaman Welly Suheri didampingi Sekda Sylfia Evayanti dan Kadis Kominfo, lakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pasaman, Jalan A. Yani Lubuk Sikaping, Selasa pagi ini.
Persoalan personil, peralatan dan anggaran operasional Damkar, jadi perhatian serius bupati.
Sidak ini dilakukan Bupati setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat tentang tidak optimalnya fasilitasi layanan Damkar Pasaman dalam menangani musibah kebakaran yang terjadi selama ini.
Terbaru, keluhan datang saat peristiwa kebakaran terhadap dua unit rumah permanen ludes terbakar masing-masing di Kecamatan Panti dan dua Koto, Kabupaten Pasaman pada Minggu (8/6) dini hari kemarin.
“Yang ada malah memadamkan abu, bukan api, karena Damkar datangnya setelah api padam dan air tangkinya cepat habis,” komentar salah seorang warga di lokasi kebakaran Cubadak Dua Koto, minggu kemarin.
Kepada Kepala Dinas Pol PP Damkar, Kabid Damkar dan personil Damkar Pasaman, Bupati Welly Suheri mengingatkan bahwa Damkar adalah salah satu wajah terdepan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
“Kita ingin Damkar ini maksimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya,” kata bupati di Markas Damkar Pasaman.
Menurut Welly, Damkar memiliki fungsi sangat strategis dan penting, karena menyangkut keselamatan nyawa dan harta benda.
“Tidak bisa tidak, Unit Damkar harus optimal, gerak cepat (gercep) jika terjadi kebakaran,” tegas bupati lagi.
Kesiapan mobil unit Damkar diperiksa langsung bupati. Soal kebocoran sambungan slang ke tangki dan banyaknya titik bocor pada slang, sempat diutarakan Kabid Damkar Etriwaldi.
“Mobil damkar yang ready di posko Lubuk Sikaping hanya satu unit, ditambah satu unit mobil di posko Damkar Tapus, Kecamatan Padang Gelugur. Sedangkan dua unit lagi kondisinya rusak, sudah lama tidak beroperasi,” ungkap Etriwaldi.
Sementara itu, Kadis PolPP Damkar Pasaman Aan Afrinaldi mengeluhkan soal minimnya anggaran biaya perawatan kendaraan Damkar.
“Anggaran perawatan kendaraan sangat minim, dan untuk biaya penggantian peralatan yang rusak, tidak tersedia,” keluhnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Welly Suheri perintahkan PolPP Damkar untuk segera mengajukan kebutuhan anggarannya.
“Buk Sekda tolong difasilitasi segera, saya ingin mobil Damkar ini ready tidak ada kendala, karena menyangkut keselamatan orang banyak,” tekan bupati.
Setelah mendapat sejumlah laporan, Bupati Welly Suheri langsung menguji coba kondisi mobil Damkar dan fungsi-fungsi peralatan yang tersedia di kendaraan warna merah itu.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Pasaman, Sylfia Evayanti menyampaikan, bahwa persoalan Unit Damkar yang ada saat ini, akan ditangani khusus.
“Instruksi Bapak Bupati akan kita tindaklanjuti segera,” ujar Buk Sekda.(*/rb)