Payakumbuh, — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota payakumbuh yang ke 54 tahun yang jatuh pada 17 Desember setiap tahunnya tidak dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tinggal di wilayah kecamatan maupun kelurahan yang berada di kota.
Bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu kapan hari jadi Kota payakumbuh ini, padahal sudah memasuki usia tidak muda lagi yaitu 54 tahun sejak berdiri pada 17 Desember 1970, setelah pemekaran dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
Masyarakat tidak merasakan kegembiraan perayaan HUT tersebut. Masyarakat merasa perayaan HUT Kota payakumbuh hanya dinikmati oleh masyarakat pusat kota dan kalangan tertentu seperti pemerintah, ASN, dan elit politik jaringan petahana saja.
Keluh kesah itu diungkapkan gus, salah satu warga yang mengaku justru tidak tahu kapan HUT kota payakumbuh. Padahal, dia sudah berdomisili di kota payakumbuh jauh sebelum payakumbuh menjadi kota madya.
“Saya tidak tahu, nak. Seumur-umur tinggal di sini, tidak ada perayaan ulang tahun kota payakumbuh yang saya dengar.,” kata bapak gus saat di ditemui awak media di kediamannya, Minggu, (15/12/2024).
Keluhan serupa juga datang dari salah satu warga lainnya , Vivid. Ia mengaku tidak pernah ikut merayakan HUT Kota payakumbuh selama ini. Dia lahir dan besar di Kecamatan payakumbuh timur, namun untuk ikut merasakan kegembiraan perayaan HUT kota payakumbuh, dia harus berpikir ulang karena acara selalu diadakan di pusat kota dan melihat tamu undangan hanya kalangan para pejabat saja.
“Itu cuma untuk orang pejabat saja, Bang. Kami ini tidak pernah terlibat. Yang buat itu cuma untuk pejabat saja,” katanya.
Helmi, juga merasakan hal yang sama. Dia menilai kegiatan seremonial tersebut tidak menyentuh masyarakat kalangan bawah dan hanya terkesan diperuntukkan bagi kalangan elit politik dan pejabat di lingkungan pemerintah kota payakumbuh saja.
“Seharusnya HUT Kota payakumbuh adalah hari di mana masyarakat semua benar-benar merasakan kegembiraan, sama seperti HUT RI, semua bisa merasakannya,” ujarnya.
Atas banyaknya keluhan masyarakat di berbagai kecamatan, salah satu tokoh masyarakat kota payakumbuh menyayangkan bahwa gema dan gaung HUT kota payakumbuh yang sudah memasuki ke 54 tahun ini tidak sampai ke seluruh lapisan masyarakat bawah.
“Tentu kondisi ini sangat disayangkan dan perlu di evaluasi oleh pemko payakumbuh itu sendiri, “ Harapan kami selaku masyarakat asli berdomisili di kota payakumbuh.“Semoga tidak akan terjadi tahun depan.”Ungkapnya singkat.(rb)