75 Ton Ikan KJA di Danau Maninjau Mati, Kerugian Rp1,8 Miliar

- Editor

Senin, 20 Januari 2025 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Agam.

Ikan keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Agam.

AGAM, — Sebanyak 75 ton ikan-ikan yang dibudidaya oleh petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Agam, mati. Jumlah ikan yang mati di Danau Maninjau diketahui berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam.

Menurut data DKPP Agam tersebut, kematian ikan di Danau Maninjau ini ditemukan pada lima jorong di dua nagari, Tanjung Sani dan Bayua.

Kepala DKPP Agam, Rosva Deswira mengungkapkan, musibah kematian ikan ini dialami petani KJA sejak 13 Januari lalu. Sehari sebelumnya, terang Rosva, wilayah salingka danau dilanda angin kencang.

“Puluhan ton ikan yang mati itu berbagai ukuran, tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah dan Lubuak Kandang di Nagari Bayua, Sedangkan di Tanjung Sani tersebar di Jorong Pantas dan Muko Jalan,” ujar dilansir dari amcnews.co.id, Senin (20/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa di Bayua, jumlah kematian ikan mencapai 25 ton milik 12 petani KJA. Sedangkan di Tanjung Sani sekitar 50 ton dari 136 petak keramba milik 23 petani KJA.

Baca Juga :  Bupati Limapuluh Kota Gaet Investor Malaysia, Pastikan Produk Pertanian Punya Pasar Global

“Jika dikalkulasikan kerugian petani akibat kematian massal ikan itu mencapai Rp1,875 miliar. Angka ini sesuai harga jual ikan di tingkat petani Rp25 ribu per kilogram,” beber Rosva.

Menurut Rosva, sebelum mati, ikan-ikan tersebut mengalami pusing ke permukaan danau. Kondisi ini menunjukkan bahwa ikan kekurangan oksigen di dasar danau.

“Seperti biasa, ikan- ikan itu mati lantaran terjadinya penurunan suhu air danau akibat umbalan atau uppweling. Kondisi ini dipicu cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang yang membalikan massa air dari dasar ke atas,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa anomali cuaca ekstrem ini membuat zat-zat atau racun-racun dari dasar naik kepermukaan. Sehingga menyebabkan ikan kehilangan keseimbangan dan mencelakai ikan hingga akhirnya mati.

“Cuaca ekstrem memang membawa ancaman kematian massal ikan. Sebelum ikan mati, wilayah Maninjau memang dilanda angin kencang. Angin kencang dapat menyebabkan terjadinya pembalikan massa air atau memicu uppweling,” ujar Rosva.

Baca Juga :  Gubernur Sumbar Kukuhkan Pengurus Masjid Raya Syech Ahmad Khatib Al Minangkabawi Periode 2024-2027

Rosva mengharapkan agar pembudidaya nantinya mengangkat bangkai ikan dan menguburkannya di darat. Bukan membuang ke badan danau yang akan membuat kondisi air danau semakin tercemar.

Kemudian, ia mengimbau pembudidaya untuk memanen ikan lebih cepat atau segera memindahkan ke kolam penampungan guna menghindari kerugian yang lebih besar. Ini dinilai merupakan langkah taktis penyelamatan ikan dari lokasi budidaya di saat cuaca buruk.

Rosva mengatakan bahwa pihaknya sudah jauh-jauh hari melayangkan surat bernomor 500.5.3.3/435/DKPP/2024 perihal Pediksi Cuaca Ekstrim dan Upaya Pencegahan Kematian Ikan di Danau Maninjau ke nagari-nagari salingka danau.

“Surat tersebut dibuat pada 21 November 2024 dan diserahkan ke wali nagari dan camat Tanjungraya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan kematian ikan dengan mengetahui lebih dulu prediksi kapan kondisi cuaca ekstrim terjadi, sehingga dapat diantisipasi,” ujar Rosva. (*/)

Berita Terkait

Porwaprov PWI Sumbar – Bank Nagari Open 2025 Segera Dimulai; Widya Navies: Bukan Sekadar Fisik, Tapi Disiplin dan Kerjasama
Profil Arry Yuswandi yang Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Sekda Sumbar
PSSI Naturalisasi Pesepakbola Wanita Keturunan Padang
Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di April 2025, Peningkatan Tertinggi dari Thailand
KONI Sumbar Resmi Demisioner, Pemprov Segera Ajukan Plt ke Pusat
Seluruh Jemaah Haji Embarkasi Padang Sudah Diterbangkan ke Tanah Suci
Benny Utama Dorong Pemahaman Seragam tentang Restorative Justice

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:00 WIB

Porwaprov PWI Sumbar – Bank Nagari Open 2025 Segera Dimulai; Widya Navies: Bukan Sekadar Fisik, Tapi Disiplin dan Kerjasama

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:43 WIB

Profil Arry Yuswandi yang Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Sekda Sumbar

Rabu, 11 Juni 2025 - 21:53 WIB

PSSI Naturalisasi Pesepakbola Wanita Keturunan Padang

Senin, 2 Juni 2025 - 16:31 WIB

Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025

Senin, 2 Juni 2025 - 15:39 WIB

Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di April 2025, Peningkatan Tertinggi dari Thailand

Berita Terbaru